Penulis: Syahlan Rangga & Istiqomah
Pagi itu, tepat dihari senin, 27 Februari 2023. Tampak terlihat sekumpulan anak sedang berbaris rapi sesuai dengan kelasnya masing-masing ketika Bapak Maulana sebagai pemimpin apel menyiapkan barisan. Pembawa acara memandu apel pagi hingga selesai. Syahrizzat Erianto siswa kelas VI SDIT Insantama Pangkalpinang yang menjadi amir safar kala itu, memegang bendera Insantama dengan siap dan mantap melangkahkan kaki kedepan menjemput bendera yang diserahkan oleh kepala sekolah yaitu Bapak Dhonna Frilano. Sebelum serah terima Pak Dhonna menyampaikan terkait amanah yang harus dipegang oleh seorang amir safar ketika melakukan perjalanan membawa rombongan terjun kedalam masyarakat melaksanakan tugas-tugas yang telah dirancang sebelumnya, harus memastikan para anggotanya siap melaksanakan tugas dan kembali dengan selamat.
Setelah kegiatan apel pagi selesai, para peserta kegiatan Leadership For Champions 2 (Leadchamp 2) Angkatan Mujaddid siap untuk berangkat. Masing-masing peserta telah menggendong tas ranselnya, kemudian amir safar mulai berjalan dan diikuti anggota-anggotanya berjalan menuju bus yang telah menunggu untuk mengantarkan mereka menuju tempat tujuan. “Anak sholih siapa yang punya” ucap Pak Ali yang menyorakkan yel-yel tersebut “kami” sambung anak-anak kelas 1 sampai 5 yang sudah berbaris rapi mengiringi perjalanan kakak kelasnya, memberikan energi tambahan dalam mengemban tugas hari ini. Sebanyak 15 ikhwan dan 14 akhwat siswa kelas VI SDIT Insantama Pangkalpinang dan dipandu oleh 8 orang guru dan staff berangkat menuju tujuan pertama yaitu Politeknik Manufaktur (Polman) Negeri Bangka Belitung. Kampus ini berada di Sungailiat, sehingga dari Pangkalpinang membutuhkan waktu 1 jam 30 menit untuk sampai dilokasi tersebut. Kegiatan ini adalah kegiatan yang ketiga kalinya dilakukan oleh SDIT Insantama Pangkalpinang, namun merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan diluar sekolah karena adanya pandemi tahun lalu. Anak-anak yang rata-rata berumur 11 sampai 12 tahun yang sebelumnya hanya menerima materi dari guru yang ada di sekolah, sekarang harus membuktikan kepada dunia bahwa mereka bisa terjun di masyarakat melakukan sesuatu yang pada umumnya di Indonesia dilakukan oleh orang dewasa. Dengan dibekali pengetahuan, tsaqofah islamiyah dan latihan yang cukup oleh para guru, sehingga terbentuklah para anak-anak generasi penerus bangsa ini.
Sesampainya di Universitas Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, mereka mulai berbaris rapi memasuki aula yang telah disediakan oleh pihak kampus. Anak-anak yang sebelumnya terlatih menyampaikan nasehat kepada teman-teman dan dihadapan guru-guru disekolah atau yang biasa dikenal dengan BSI (Bina Syaksyiyah Islamiyah) sekarang harus berani untuk tampil didepan umum. Dikampus inilah, anak-anak menyampaikan mimpi besarnya dihadapan para dosen dan mahasiswa yang hadir. Semua terlibat dalam kegiatan tersebut dengan tugasnya masing-masing, ada yang bertugas menjadi pembawa acara, membaca Al-Qur an dan sari tilawahnya, menjadi penanggungjawab kegiatan, penyampai mimpi besar, pembaca do’a dan menyuguhkan penampilan tim hadroh baik ikhwan maupun akhwat. Sebuah apresiasi dari Pak Soma, selaku perwakilan Polman Bangka Belitung, dalam sambutannya, Pak Soma menyampaikan “Ini sebagai contoh kita semua. Anak-anak SD sudah diperlihatkan untuk menjadi pemimpin”. Diakhir kata beliau menutup dengan sebuah harapan yang luarbiasa “semoga ananda semua kelak bisa menjadi pemimpin yang adil” tambahnya. Tidak hanya itu, ungkapan kekaguman juga disampaikan oleh perwakilan mahasiswi yaitu kak Isma yang hadir dalam acara ini, “semangat, percaya diri yang luar biasa dari yang ditampilkan kepada kami. Tetap semangat, dan selalu jadi juara seperti tag-line sekolahnya”. Sebuah ungkapan yang berkesan dari perwakilan mahasiswi Polman kepada para ananda SDIT Insantama Pangkalpinang sehingga menjadi penyemangat dan evaluasi untuk kami agar menjadi semakin baik lagi.
Keseruan Leadchamp belum habis sampai disini, dikampus ini ananda berkesempatan mengunjungi ruangan pembuatan sketsa gambar alat berat, ruang analog, dan ruang pembuatan robot di Polman Babel, didampingi langsung oleh salah satu rekan dosen yaitu pak Catur yang menjelaskan tentang cara kerja robotic yang biasanya digunakan dalam perlombaan. Hal ini sangat menarik buat anak-anak diusia mereka, terutama yang sangat menyukai robot. Antusiasme ananda terlihat ketika mereka melihat robotic yang dimainkan oleh pak Catur, dan semakin menambah rasa senang para ananda ketika pak Catur mempersilahkan untuk mencoba memainkan robot tersebut.
Sebagai seorang hamba Allah dan khalifah fiil ardh kita diwajibkan untuk melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Salah satu perintah yang harus dilaksanakan adalah shalat 5 waktu. Dari kegiatan ini anak-anak tidak hanya belajar saja akan tetapi juga praktik langsung terkait fiqh safar tentang pelaksanaan shalat jamak maupun qashar. Terik panas siang hari sudah mulai terasa, terlihat anak-anak mulai memasuki bus untuk melanjutkan tujuan kedua dan ketiga yaitu Pelabuhan Pelindo Tanjung Gudang dan Masjid Apung Belinyu yang terletak sekitar 90 km dari Kota Pangkalpinang. Disana para anandas menyelesaikan pemecahan masalah berdasarkan analisis SWOT dengan tujuan dapat melatih anak-anak agar lebih memahami tentang pemecahan masalah yang ada dilingkungannya. Derasnya air hujan membuat sebagian anak-anak sudah tertidur lelap didalam bus, tetapi terlihat ada yang masih bercerita dengan teman sebangkunya hingga tiba di Masjid At-taqwa, Nangnung, Sungailiat. Tempat ini adalah lokasi ke empat perjalanan Leadchamp 2 Angkatan Mujaddid SDIT Insantama Pangkalpinang untuk belajar berbaur ditengah – tengah masyarakat. Tempat ini juga menjadi tempat mereka beristirahat. Sebagai seorang musafir mereka belajar bagaimana menjadi seorang tamu yang tetap menjaga adab, berbagi kepada sesama dan menjaga kebersihan tentunya.
Ditemani dengan dinginnya hembusan angin dan hujan gerimis dipagi menjelang subuh, terlihat para ananda satu per-satu mulai berjalan menuju tempat wudhu untuk bermunajat kepada Ilahi Rabbi memohon kemudahan untuk kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini. Melaksanakan sholat tahajud dilanjutkan dengan sholat subuh, jamaah masjid mulai berdatangan dan memenuhi shaff barisan, saatnya mendengarkaan tausiyah. Dihadapan para jamaah subuh, ananda Nahdi mulai menyampaikan tausiyahnya dengan lancar dan lugas sampai terdengar suara tepuk tangan dari jamaah yang hadir saat itu. Tak kalah semangat, ananda Raya juga tampil dengan tausiyahnya dan ditutup dengan lantunan nasyid “ada 5 perkara sebelum 5 perkara”, membuat tausiyah hari ini semakin tambah berkesan bagi semua hadirin.
Tempat akhir yang dikunjungi para ananda adalah Pantai Pukan dan Temberan. Bukan hanya sekedar menikmati indahnya pantai dan menikmati hembusan angin sepoi-sepoi, disini mereka melakukan long march sejauh 3 km sambil menikmati indahnya ciptaan Allah swt, berjalan sembari bersolawat ditemani hujan gerimis kecil. Namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah kaki para ananda, justru mereka sangat bersemangat hingga tujuan akhir yaitu Pantai Pukan. Diselingi dengan kegiatan baris berbaris, berlatih untuk belajar fokus dan bekerjasama.
Akhirnya selesai sudah kegiatan Leadchamp 2 kali ini. Sesampainya disekolah, semua tim disambut meriah oleh adik-adik dan bapak ibu guru yang ada disekolah. Sambutan itu menambah semangat dan rasa haru yang mendalam bagi mereka, khususnya seluruh tim leadchamp 2. Penaklukan 6 destinasi dalam waktu satu setengah hari, siang dan satu malam. Semoga para ananda selalu semangat dan terus memperbaiki diri, memotivasi diri sendiri dan adik-adik kelas yang sekarang menduduki kelas I sampai kelas V.