Chandra Septara
Senin, 18 November pagi menjadi hari bersejarah bagi SMPIT Insantama, bagaimana tidak, pada hari tersebut dilaksanakan apel pelepasan LMT 3 bagi siswa kelas 8 yang akan melakukan analisis di sebuah Desa, ya betul siswa kelas 8 SMP melakukan anilisis di sebuah desa selama 3 hari. Program sekolah ini khusus untuk kelas 8, maka betul menjadi kegiatan perdana bagi sekolah yang mana kelas 8 ini adalah angkatan pertama SMPIT Insantama Pangkalpinang.
Setelah siswa melaksanakan bi’ah sholiha harian yakni sholat dhuha dan membaca Al Qur’an mereka bergegas menuju lapangan sekolah sambil membawa buntelan khas LMT 3 untuk mengikuti apel pelepasan peserta LMT 3. Apel dipimpin oleh M. Ihsan Nur Wicaksana sebagai ketua angkatan kelas 8, dengan pembina apel Ust. Han Syafarian Dir. Ops & SDM SIT Insantama Pangkalpinang, beliau berpesan kepada siswa peserta LMT 3 bahwa “Pemimpin itu dibentuk dengan perjuangan, pengorbanan, tantangan dan tak jarang air mata, beliau juga berpesan kepada peserta LMT 3 untuk selalu menjaga adab yang baik selama mereka berada di desa tujuan”. Ceremonial pelepasan LMT 3 pun ditandai dengan penyerahan bendera Insantama kepada ketua angkatan kelas 8 oleh pembina apel, tanda mereka harus segera bersiap berangkat menuju Desa tujuan.
Apel pelepasan LMT 3 juga diikuti oleh adik-kelas mereka di jenjang SD, tak lupa dimeriahkan oleh tim marawis SD yang semakin membuat momen tersebut berkesan. Sambil menenteng buntelan khas LMT 3 siswa kelas 8 berjalan menuju bis yang sudah siap mengantarkan mereka ke sebuah desa di wilayah Kabupaten Bangka. Pelepasan juga diikuti oleh beberapa orang tua siswa yang tampak haru biru mengantarkan anak-anaknya untuk tinggal beberapa hari di desa.
Sesampainya rombongan di desa, tepatnya di Masjid Taqwa Dusun Niur Lama, Desa Banyu Asin Kab. Bangka, siswa bergegas merapikan barang-barang bawaan dan membersihkan masjid bersama dengan semua panitia, sembari bertegur sapa dengan warga sekitar tempat rombongan bermukim selama kegiatan.
Setelah ishoma para siswa diajak berkeliling Desa, yang kami sebut sesi ini dengan nama ‘Natak Desa’ yang artinya jalan-jalan untuk membaur bersama warga, mengitari beberapa wilayah desa seperti persawahan dan pemukiman warga, sambil berbelanja di warung warga dan bertegur sapa.
Selepas sholat isya para peserta diarahkan menuju area persawahan tepatnya di Depuk Sawah untuk makan malam bersama. Tempat makan ini dikeloka oleh pemdes Banyuasin yang mana lokasinya tepat di pinggir persawahan masyarakat. Tampak siswa sangat antusias dengan tempat ini, khususnya beberapa ikhwan yang sudah menyiapkan beberapa senter kecil untuk memantau lokasi persawahan, sesi hari pertama ini ditutup dengan membaca data sekunder dan briefing oleh PJ kegiatan guna persiapan agenda siswa esoknya.