Pangkalpinang, 12 Februari 2025 – SMP IT Insantama Pangkalpinang kembali mengadakan kegiatan edukatif untuk para siswanya melalui program Scientific Journey. Pada kesempatan kali ini, siswa-siswi kelas menengah pertama tersebut melakukan kunjungan ke Universitas Bangka Belitung (UBB), khususnya ke laboratorium sains UBB. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dunia sains lebih dekat kepada para siswa dengan memberikan pengalaman langsung dalam menggunakan alat-alat laboratorium serta memahami prosedur dasar dalam penelitian ilmiah.
Awal Perjalanan dan Sambutan di Universitas Bangka Belitung
Pagi itu, para siswa bersama guru pendamping berkumpul di halaman sekolah sebelum berangkat menuju UBB. Dengan mengenakan seragam khas sekolah serta perlengkapan yang dibutuhkan, mereka tampak antusias untuk mengikuti agenda yang telah dirancang. Setelah doa bersama, rombongan pun berangkat menggunakan transportasi yang telah disiapkan.
Setibanya di Universitas Bangka Belitung, para siswa disambut hangat oleh pihak pengelola laboratorium sains UBB. Mereka diberikan pengarahan singkat mengenai aturan yang harus dipatuhi selama berada di laboratorium, termasuk tata tertib dalam menggunakan alat-alat penelitian. Salah satu kakak pembimbing menyampaikan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama dalam kegiatan laboratorium, sehingga setiap peserta wajib mengikuti instruksi yang diberikan.
Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Setelah pengarahan, siswa mulai diperkenalkan dengan berbagai alat laboratorium yang tersedia. Beberapa alat yang diperkenalkan meliputi alat berbahan kaca seperti tabung reaksi, gelas kimia, dan pipet ukur, alat non-kaca seperti cawan petri dan spatula, serta alat elektrik seperti mikroskop dan pemanas elektrik. Para siswa diajak untuk mengenali fungsi dari masing-masing alat serta cara penggunaannya.
Salah satu bagian yang paling menarik bagi siswa adalah penggunaan mikroskop. Dengan bimbingan dari kakak-kakak laboran, mereka belajar bagaimana menggunakan mikroskop dengan benar untuk mengamati organisme kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Siswa sangat antusias saat melihat berbagai spesimen yang telah disiapkan, seperti sel darah manusia, darah katak, cacing, dan nyamuk.
Untuk kegiatan ini, siswa dibagi ke dalam lima kelompok, di mana setiap kelompok terdiri dari 2–3 orang. Mereka menggunakan mikroskop secara bergantian agar masing-masing peserta dapat merasakan pengalaman langsung dalam melakukan pengamatan. Beberapa siswa tampak terpukau ketika melihat struktur mikroskopis dari spesimen yang mereka amati, seperti bentuk unik dari sel darah dan detail tubuh nyamuk yang biasanya tidak terlihat secara kasat mata.
Eksplorasi ke Ruang Botani dan Mikrobiologi
Setelah sesi pengenalan mikroskop selesai, para siswa diarahkan ke ruang botani untuk melihat koleksi tumbuhan yang digunakan dalam berbagai penelitian. Di sini, mereka mendapatkan wawasan tentang pentingnya tumbuhan dalam ekosistem serta bagaimana proses penelitian dilakukan untuk mempelajari berbagai jenis tanaman.
Perjalanan berlanjut ke ruang mikrobiologi, di mana siswa bertemu dengan beberapa mahasiswi yang sedang melakukan penelitian terkait mikrobakteri. Para mahasiswa ini tengah mengembangkan mikrobakteri khusus sebagai bagian dari tugas akhir mereka. Salah satu aspek yang menarik dari penelitian ini adalah penggunaan rusip, yaitu hasil fermentasi ikan yang khas dari Bangka Belitung, sebagai bahan utama dalam pengembangan mikrobakteri. Para siswa mendapatkan penjelasan tentang bagaimana mikroorganisme dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, termasuk dalam bidang kesehatan dan industri pangan.
Selain mendapatkan penjelasan teori, siswa juga diajarkan bagaimana cara memindahkan mikrobakteri ke dalam media tertentu dengan prosedur sterilisasi yang ketat agar tidak terkontaminasi oleh lingkungan luar. Proses ini menjadi pengalaman baru yang sangat menarik bagi para siswa, karena mereka bisa langsung mempraktikkan teknik laboratorium yang biasa dilakukan oleh para peneliti.
Adapun prosedur pemindahan mikrobakteri yang mereka lakukan meliputi beberapa tahap penting, yaitu:
- Penggunaan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan lateks, dan jas laboratorium berwarna putih untuk menjaga kebersihan dan keamanan selama proses berlangsung.
- Sterilisasi tangan dengan memasukkannya ke dalam inkubator yang telah disediakan, kemudian menggunakan hand sanitizer sebagai langkah awal untuk memastikan tidak ada kontaminasi dari tangan mereka.
- Pemanasan jarum ose dengan api bunsen hingga berwarna merah panas untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme yang mungkin menempel pada alat tersebut. Setelah itu, jarum ose dibiarkan sejenak agar suhunya sedikit turun sebelum digunakan.
- Pemindahan mikrobakteri dengan cara membuka tabung reaksi yang telah dibungkus, kemudian mengambil sampel bakteri secara perlahan dan memindahkannya ke dalam tabung reaksi lain yang telah diberi penanda karet sebagai media pertumbuhan bakteri.
Dalam kegiatan ini, masing-masing kelompok mengirimkan dua perwakilan untuk melakukan
praktik secara langsung. Dengan bimbingan dari kakak pembimbing, siswa yang berpartisipasi berhasil menjalankan prosedur dengan baik. Setelah praktik selesai, mereka diminta untuk melepas atribut pelindung dan mencuci tangan sebagai langkah terakhir dari prosedur laboratorium.
Kesan, Pesan, dan Akhir Perjalanan
Setelah semua rangkaian kegiatan di laboratorium mikrobiologi selesai, siswa dan guru pendamping berkumpul untuk menyampaikan kesan dan pesan mereka kepada para pembimbing. Banyak siswa yang merasa terinspirasi setelah mengikuti kegiatan ini, terutama dalam memahami bagaimana ilmu sains diterapkan dalam kehidupan nyata. Beberapa dari mereka bahkan mengungkapkan ketertarikan untuk lebih mendalami ilmu biologi dan kimia setelah pengalaman ini.
Sebagai tanda terima kasih, pihak sekolah menyampaikan apresiasi kepada pihak Universitas Bangka Belitung atas sambutan dan bimbingan yang telah diberikan. Setelah berpamitan, rombongan SMP IT Insantama Pangkalpinang pun kembali ke sekolah dengan membawa pengalaman baru yang berharga.
Laporan dan Presentasi di Sekolah
Setibanya di sekolah, siswa diberi waktu untuk beristirahat, makan siang, dan melaksanakan salat Dzuhur berjamaah. Setelah itu, mereka diminta untuk membuat laporan analisis kegiatan yang telah dilakukan di laboratorium UBB. Laporan ini mencakup rangkuman dari semua sesi yang mereka ikuti, mulai dari pengenalan alat laboratorium, penggunaan mikroskop, hingga praktik pemindahan mikrobakteri.
Sebagai bagian dari pembelajaran, setiap kelompok kemudian diminta untuk mempresentasikan hasil analisis mereka di hadapan teman-teman sekelas dan guru pembimbing. Presentasi ini bertujuan untuk mengasah kemampuan mereka dalam menyampaikan informasi secara sistematis serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari.
Untuk mengapresiasi keaktifan siswa selama kegiatan berlangsung, para guru memberikan reward kepada kelompok yang paling aktif dan mampu menjelaskan materi dengan baik. Pemberian reward ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk terus belajar dan mengembangkan minat mereka dalam bidang sains.
Kesimpulan
Kegiatan Scientific Journey ke laboratorium sains UBB ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi siswa SMP IT Insantama Pangkalpinang. Melalui kunjungan ini, mereka tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang dunia sains, tetapi juga belajar langsung bagaimana cara menggunakan alat laboratorium dan melakukan prosedur penelitian dengan baik.
Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang agar siswa semakin termotivasi untuk mendalami ilmu pengetahuan serta memahami pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari. Semoga pengalaman ini menjadi langkah awal bagi mereka untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang sains, serta menginspirasi mereka untuk menjadi ilmuwan muda yang berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.