Insantama Pangkalpinang

logo_ppdb2023SIT INSANTAMA
Daftar Sekarang
WhatsApp Image 2024-05-14 at 14.43.54 (1)
14
May
’24

“Meningkatkan Semangat Ibadah Melalui Belajar dan Bermain di Alam Bersama Sahabat Sholih”

Ditulis oleh itpangkalpinang

Penulis: Istiqomah

Jum’at s.d Sabtu, 03 – 04 Mei 2024

Siang menjelang sore itu, 3 Mei 2024, Pantai Pukan kedatangan rombongan siswa-siswi Kelas IV dan V SDIT Insantama Pangkalpinang. Para siswa tersebut ternyata melaksanakan kegiatan Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit) di objek wisata itu selama 2 hari 1 malam. Kegiatan diawali dengan apel. Aditya, salah satu siswa kelas V terdengar

memberikan aba-aba kepada seluruh peserta apel. Apel tersebut berlangsung kurang lebih selama 10 menit.

 

Dalam apel tersebut, Siti Nurul Annisa, salah satu guru pendamping yang kerap disapa Bu Nurul, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen penting agar seluruh siswa dapat mempelajari sebagian dari ilmu kehidupan.

“Di survival ini, antum akan belajar bersyukur apa pun yang dimakan. Antum Mabit di sini, Mabit di tempat yang terbuka, jangan sampai antum mengganggu pengunjung lain dan dengarkan instruksi PAK (baca: Penanggungjawab Anggota Kelompok), kemana pun antum pergi harus izin, dan selama Mabit tidak ada yg belanja.”, ucap Bu Nurul dengan nada serius nan tegas.

 

Kegiatan Mabit ini diikuti oleh 112 siswa dari kelas IV dan V dengan masing-masing angkatan terdiri dari 2 rombongan belajar/kelas. Dan Mabit merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh sekolah sebagai wujud dari upaya penanaman nilai baik sesuai dengan visi dan misi sekolah, yakni menjadikan lulusan SDIT Insantama yang berkepribadian Islam, menguasai tsaqofah Islam, dan mampu menghadapi tantangan zaman melalui ilmu kehidupan (sains dan teknologi).

Setelah Shalat Ashar, para siswa diarahkan untuk mempersiapkan diri dan kelompok yang telah ditentukan. Saat persiapan tersebut, gemuruh hujan mulai terdengar bersama dengan angin kencang. Alhamdulillah hujan yang turun hanya dalam waktu singkat sehingga para siswa dapat melanjutkan acara berikutnya, yaitu memasak bersama. Bahan-bahan sudah disiapkan, saatnya para siswa mengeksekusi bahan tersebut bersama guru pendamping dan teman sekelompok.

Acara memasak terlihat menarik perhatian, ada anggota kelompok yang berlarian ke sana kemari, ada juga yang mencuci bahan-bahan masakan seperti kangkung. Lalu, ada yang bertugas mengupas bawang, cabai, dan memotong tempe hingga menggoreng ayam. Guru dan anggota terlihat kompak menjalankan tugas yang telah dibagikan.

Memasak merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki manusia dalam survival atau mempertahankan hidup di alam. Sekolah tentunya memiliki harapan melalui kegiatan tersebut kelak para siswa dapat mempraktikkan kemampuannya dalam bertahan hidup di alam secara mandiri. Selain itu, sekolah berharap para siswa mengerti bagaimana cara memasak dan menggunakan alat-alat memasak dengan baik. Diketahui secara umum, cukup banyak anak-anak yang belum mengetahui tentang bagaimana cara memasak atau menghidangkan makanan dengan dugaan kuat karena selama ini makanan sudah dimasak dan siap disantap. Hal tersebut pun sempat disampaikan oleh Bu Nurul. “Agar mereka tahu bagaimana cara memasak, menggunakan alat-alat dapur dengan baik.”, jawab Bu Nurul ketika diwawancara oleh tim reporter saat acara memasak bersama berlangsung (Jum’at, 03/05/2024)

“Selain itu, agar mereka belajar bersyukur, dan tidak memilih-milih makanan.”, tambah Bu Nurul.

“Alhamdulillah para ananda terlihat sangat bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan Cooking Class ini, sepertinya masakannya disiapkan dengan sangat serius ya, aromanya sampai tercium dari kejauhan.”, ungkap Denny Syahputra, Direktur Pendidikan SIT Insantama Pangkalpinang saat memberikan kesan dan pesan kepada para siswa yang sedang melaksanakan kegiatan survival memasak.

“Tetap semangat, tetap menjaga kebersihan, jaga kekompakan, karena masakan yang dimasak itulah masakan yang akan dimakan nanti sama-sama. Jadi harus benar-benar dipersiapkan dengan baik, ini kan kerja sama jadi anak-anak semua harus tau tugasnya masing-masing dikerjakan dengan amanah dan sebaik-baiknya karena kita sedang mendapatkan tugas untuk sukses bersama.”, pesan Pak Denny.

Muhammad Maulana, salah satu guru pendamping, yang saat itu berada di lokasi mengungkapkan pesannya. “Yang jelas ini first time untuk anak-anak, mudah-mudahan harapan ke depannya anak-anak dapat memasak per pondok atau per-kelompok”.

Tidak hanya itu, Syahlan Rangga, salah satu panitia yang bertugas, yang berada di lokasi kala itu sedang mengamati dan mendokumentasikan kegiatan juga menyampaikan kesan dan pesannya. “Saya melihat pengolahan bahan dari awal, jadi yang biasanya dimasakin, sekarang harus masak sendiri. Yang biasanya di rumah disiapin makan, sekarang mereka tuh diajarin dari awal gimana caranya menyiapkan bahan, memotong cabe sampai jadi masakan yang akan mereka makan”.

Di malam harinya, acara lanjutan dilaksanakan setelah menunaikan Shalat ‘Isya. Acara malam itu diawali dengan dinyalakannya api unggun dan penerbangan lampion. Lalu, dilanjutkan dengan penampilan-penampilan para siswa dari setiap kelas. Ketika api unggun dinyalakan, tak lupa Dhonna Frilano, selaku Kepala Sekolah, diberikan kesempatan untuk memberikan nasihat/wejangan kepada para siswa dan seluruh yang hadir, “Orang-orang alim terdahulu mengajarkan pada kita bahwa api itu panas. Lalu, harusnya kita tahu bahwa api itu identik dengan neraka. Kalau kita serius berpikir tentang api bahwa api itu adalah neraka. Akan tetapi, tidak ada dari kita tentunya yang mau masuk neraka. Untuk itu dengan mengucapkan Bismillah, dengan menjauhnya api ini, Allah jauhkan kita dari api neraka. Dan dengan amal yang sedikit, semoga tetap menjadikan kita sebagai penghuni syurganya Allah swt aamiin”.

Saat penampilan, semua terlihat bersemangat. Semua siswa menampilkan hasil kreasi kelompoknya masing-masing, lengkap dengan berbagai propertinya. Ada yang memakai hiasan di kepala, lengkap dengan selempangnya, hingga peralatan hadroh seperti darbuka serta perlengkapan lainnya yang semakin memeriahkan penampilan mereka pada malam itu.

Kegiatan dilanjutkan keesokan harinya. Sabtu, 04/05/2024, para siswa melaksanakan Jurit Malam yakni kegiatan yang dilaksanakan untuk melatih kepemimpinan, mengasah keberanian, dan memecahkan masalah dalam waktu singkat serta melatih kerja sama. Para siswa dibangunkan tepat pukul 02.00 dini hari oleh para PAK-nya kemudian mereka berkumpul di salah satu tempat, sebuah lapangan rumput hijau yang tidak jauh dari tempat mereka tidur. Terlihat ada yang masih mengantuk, berjalan gontai dan ada yang tertidur dalam duduknya.

Dalam agenda tersebut, setiap siswa diminta untuk berjalan berdua, menyusuri jalan bertanah merah berpagar rumput ilalang yang tinggi di sebelah kiri dan pohon cemara yang tumbuh menjulang tinggi di sebelah kanannya. Setiap pos sudah ada guru yang menjaga. Di pos pertama, ada pengecekan siswa yang berangkat. Ketika mereka berada di pos 2, berbagai hal lucu terjadi. Ada yang mulai tidak berkonsentrasi sampai bingung apa yang harus dijawab dan harus ditanyakan.

Tantangan di beberapa pos merupakan pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan oleh para guru penjaga pos seputar Islam dan hafalan doa serta zikir yang telah mereka hafal selama belajar di sekolah.

Setelah menyusuri bibir pantai di waktu menjelang pagi hari, bersama kencangnya angin dan suara ombak yang kencang, para siswa ada yang berjalan tenang, berlari hingga berbalik ke pos sebelumnya.

Dua jam waktu berlalu sejak dimulainya Jurit Malam, para siswa pun melanjutkan acara berikutnya, yaitu melaksanakan biah shalihah seperti Shalat Tahajjud dan muhasabah sampai pelaksanaan Shalat Dhuha.

Usai melaksanakan rangkaian ibadah di pagi hari, para siswa makan sarapan yang telah disiapkan oleh para orang tua siswa yang tergabung dalam Forum Silaturrahim Orangtua Siswa (FOSIS) SDIT Insantama dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan outbound.

Permainan outbound kali ini lebih bervariasi mulai dari ular naga, menjinakkan bom, estafet air, dan bakiak. Semua kelompok memainkan permainan dengan penuh semangat, walaupun badan basah karena permainan dilakukan di tepi pantai. Hal tersebut tidak membuat para siswa sedih atau bermalas-malasan bahkan saking semangatnya ada yang sampai terjatuh beberapa kali ketika bermain bakiak dan tersiram air ketika bermain estafet air.

#MABITInsantama2024
#SDITInsantamaPangkalpinang
#SekolahParaJuara

Populer