Penulis: Istiqomah
Secerah cuaca hari ini, begitulah yang terlihat di wajah-wajah mungil para siswa di pagi itu yang mulai berdatangan dengan riangnya. Kala itu, beberapa kendaraan terlihat memenuhi lapangan parkir SDIT Insantama Pangkalpinang. Sejak hari pertama, para guru telah siap melaksanakan kegiatan Pekan Ta’aruf (nama lain dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah/MPLS) yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai hari Senin, Selasa, dan Kamis, (17, 18 & 20 Juli 2023).
Senin, 17 Juli 2023 adalah hari pertama para siswa masuk kembali ke sekolah. Warna-warni balon melingkar di pintu gerbang dan juga di tiang-tiang sekolah. Pemandangan itu turut memeriahkan suasana. Tidak sedikit dari siswa yang hadir terpana melihat pemandangan tersebut. Menariknya, ada dua tandan pisang yang tergantung di dekat gerbang penyambutan disertai tulisan “Anak Sholih Suka Buah” berikut dengan penjelasan bahwa buah pisang merupakan salah satu dari buah yang ada di surga. Setelah ditelusuri, maksud dari keberadaan pisang tersebut adalah salah satu upaya sekolah dalam mendukung program sekolah sehat yang diberlakukan oleh pemerintah daerah.
Ternyata pisang tersebut bukan hanya sebagai pajangan. Selain dalam upaya mendukung program sekolah sehat dan peduli makanan sehat, sekolah juga memberikan pisang tersebut kepada siswa untuk dimakan bersama. Sekolah berharap seluruh siswa dapat membiasakan makanan sehat, salah satunya buah-buahan.
Setelah libur akhir tahun pelajaran yang cukup panjang, kegiatan Pekan Ta’aruf (PETA) merupakan momen yang tepat untuk melepas rindu bersama di antara bapak/ibu guru dan para siswa. Banyak cerita yang bisa dibagikan saat tak bersama. Sekolah pun memberikan ruang untuk itu, salama kegiatan tersebut berlangsung ada sesi dimana para siswa diminta saling bercerita kisahnya selama liburan sekolah.
Menuju keseruan berikutnya, para siswa berkumpul di lapangan sekolah untuk menyaksikan penampilan drama dari bapak-bapak guru dengan judul “Insan & Tama: Meneladani Akhlak Mulia dari Rasulullah SAW”. Kisahnya diambil dari kehidupan sehari-hari berdasarkan fenomena anak-anak terkini. Di era globalisasi ini, kehidupan manusia memang tidak bisa jauh dari internet dengan segala fasilitas pendukungnya seperti gadget/gawai.
Sebagai anak-anak, tentu mereka hanya dapat mengikuti apa yang menjadi keinginannya saja. Maka dari itu, melalui penampilan drama tersebut para guru menunjukkan pesan kepada seluruh siswa dan para orangtua siswa yang ikut menonton bahwa siapa pun harus mengontrol aktivitas anak-anak. Bukan hanya di sekolah, namun juga di rumah. Di sinilah dibutuhkannya sinergi antara orangtua dan pendidik dalam mencetak generasi yang bersyakhshiyah (berkepribadian) Islam dan tidak lepas dari koridor aturan Allah SWT.
Terlihat jelas dari penampilan tersebut, hikmah yang dapat dipetik adalah harapan agar para siswa mengambil teladan yang baik dari sosok “Insan” yang baik hati, taat beribadah, rajin belajar, sopan santun dan selalu rapi saat datang dan di sekolah. Di sisi lain, hikmah lainnya juga dapat diambil dari sosok “Tama” yang memiliki adab buruk dan tidak boleh dicontoh, seperti malas belajar, bermain game tanpa kenal waktu, dan tidak mendengar nasihat orangtua.
Menapaki Pekan Ta’aruf hari kedua, Selasa (18/07/2023). Dengan seragam batiknya pagi itu, para siswa mulai berdatangan. Terlihat bapak dan ibu guru sudah siap di pintu gerbang menyambut para siswa dengan salam dan senyumannya.
Tak kalah seru dengan kegiatan hari pertama. Pada hari kedua tersebut para siswa melaksanakan acara “Room Tour” ke ruang kakak kelasnya dalam rangka ta’aruf atau saling mengenal. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hujurat: 13 yang berbunyi:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Pada hari ketiga, kegiatan pekan ta’aruf diawali dengan aktivitas rutin di sekolah, seperti biasa, shalat Dhuha, muroja’ah doa harian dan bacaan shalat serta BSI (Bina syasyiah Islamiyah). Sebagai informasi, BSI merupakan upaya sekolah agar sekolah membudayakan literasi melalui membaca dan menyampaikan cerita, bahkan ada muatan tulis-menulisnya.
Di hari ketiga tersebut, ada hal menarik lain yang disajikan sekolah, yaitu saling tukar kado antar teman sekelas. Sebelum para siswa bertukar kado, guru kelas menyampaikan tujuan dari aktivitas tersebut. Guru kelas menjelaskan bahwa dengan bertukar hadiah/kado, para siswa dapat membiasakan hal yang baik untuk belajar saling menyayangi dan saling memberi hadiah
(Tahaddu tahabbu). Lalu, para siswa juga diharapkan dapat belajar bersyukur atas apa yang didapatkan. Ternyata saling berbagi hadiah pun dapat mempererat tali silaturahim antar teman.
Sayang seribu sayang, subhanallah walhamdulillah, hujan mengguyur wilayah Kota Pangkalpinang tepatnya di seputaran sekolah. Hal ini mengakibatkan acara penerbangan balon-balon digantikan dengan memberikan balon-balon tersebut kepada para siswa kelas 1 untuk dibawa pulang. Para siswa sangat antusias ketika Pak Nukman, salah satu guru kelas I, menyebutkan bahwa balon akan diberikan kepada mereka. “Yee,” sorak sorai gembira para siswa kelas 1.
Sekolah tentu menyematkan doa dan harapan penuh agar para siswa senang bersekolah melalui kegiatan Pekan Ta’aruf yang telah dilalui. Semoga para siswa, khususnya siswa Kelas I, dapat mengambil banyak pelajaran dari hari-hari yang telah terlewati bersama para guru dan teman, yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan menjadi Muslim berakhlakul karimah (Meneladani Akhlak Nabi SAW). Aamiin Yaa Allah…
#PekanTaaruf2023
#SekolahParaJuara
#SekolahCalonPemimpin
#InsantamaPangkalpinang