Penulis: Istiqomah
Parentama adalah salah satu agenda Insantama yang dilaksanakan dengan tujuan agar terciptanya keterpaduan dan sinergisitas fungsi dan peran guru dan orangtua dalam pendidikan anak. Kegiatan ini diikuti oleh para orangtua siswa dan siswi baru di tingkat SD dan SMP Islam Terpadu Insantama Pangkalpinang.
Pemateri hari ini disampaikan langsung oleh Ustadz Muhammad Islamil Yusanto, Ketua yayasan dan salah satu founder Insantama Bogor. Secara khusus kali ini beliau memberikan materi pada kegiatan PARENTAMA 2023 di Cabang Insantama Pangkalpinang.
Statistik keikutsertaan orangtua atau walimurid dalam Parentama 2023 ini yaitu dari yang seharusnya orangtua 54 murid SD dihadiri hanya orangtua dari 42 murid dengan rincian dari 23 kelas A dan 19 kelas B, kemudian untuk SMP yang dihadiri orangtua dari 12 murid SMP (seharusnya 15 murid). Dengan demikian, persentase tingkat kehadiran orangtua murid jenjang SD sebanyak 77,78% (12 anak yang orangtuanya tidak hadir), sedangkan untuk jenjang SMP persentase kehadiran orangtua sebanyak 80 % (3 anak yang orangtuanya tidak hadir).
Adapun sebaran Ayah Bunda yg hadir dengan pengklasifikasian perkelas untuk tingkat SD kelas 1A persentase kehadiran Ayah&Bunda sebanyak 34,78%, Bunda saja sebanyak 56,53%, dan Ayah saja sebanyak 8,7%. Kelas 1B persentase kehadiran Ayah & Bunda sebanyak 31,58%, Bunda saja sebanyak 42,11% dan Ayah saja sebanyak 26,32%. Adapun untuk tingkat SMP kegiatan dihadiri oleh Ayah&Bunda sebanyak 8,33%, hanya Bunda saja sebanyak 66,67% dan kehadiran Ayah saja 25%.
Tepat pukul 08.15 WIB pagi hari kegiatan dimulai dengan tilawah dan saritilawah Al-Qur an surah Luqman, ayat 12-15 oleh Ananda Aisyah Azzahra siswi kelas VII SMPIT Insantama & Ananda Fatimah Khoirunnisa siswi kelas VB SDIT Insantama. Sebelum acara dilanjutkan pak Dhonna selaku Kepala SDIT memberikan panduan kepada orangtua tentang pengisian buku Agenda Sang Juara (ASJ) yang menjadi salah satu kontrol aktivitas ananda di sekolah dan di rumah.
Ada 4 materi pada kegiatan Parenting Insantama kali ini, dimulai dari (i) Keinsantamaan, (ii) Keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah (samara), (3) mendidik anak, dan (4) Metode Tilawah Evalusi Sederhana, di Insantama dikenal dengan istilah TES.
Materi pertama dimulai tentang ke-Insantama-an yaitu gambaran secara menyeluruh tentang sekolah Insantama. Mulai dari visi dan misi hidup manusia, filosofi pendikan islam, konsep syakhsiyah Islam, Tsaqofah Islam, Ilmu Kehidupan sampai dengan pengembangan kurikulum yang ada di Insantama. Dengan 3 unsur subyek pendidikan yakni rumah, sekolah, dan masyarakat.
المؤمن القوي خير إلى الله من المؤمن الضعيف
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah”.
“Sesungguhnya setiap anak itu pintar, setiap ana juara. Juara di bakatnya masing-masing”. Ucap Ustadz Muhammad Ismail Yusanto dalam pemaparannya.
Pendidikan yang terbaik adalah memberikan jalan untuk ananda berkembang menjadi lebih baik lagi. Berkembang menjadi generasi calon pemimpin Ansharullah.
Sebelum melanjutkan materi kedua, untuk membangkitkan semangat para ayah bunda, pak Nukman dan pak Khozin selaku Master of Ceremony memberikan ice breaking sejenak untuk memecahkan keheningan suasana ruangan saat itu, hingga terdengar suara riuh dan gelak tawa para ayah bunda yang mengisi gedung Edotel.
Melanjutkan materi kedua tentang keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah (samara). Keluarga samara adalah keluarga yang penuh berkah. Berkah maksudnya bertambahnya kebaikan atau ( ziyadatul khoir ).
Ustadz Muhammad Ismail Yusanto menyampaikan bahwa “ada 6 kebahagiaan keluarga samara diantaranya material, moral, intelektual, spiritual, biologis dan ideologis”.
Cara mewujudkan keluarga samara yakni taat kepada Allah dengan penuh ketaatan. Karena taat menghasilkan ridha dan ridha menghasilkan berkah”, tambahnya.
Dari keluarga Nabi Ibrahim a.s kita belajar bahwa sikap seorang muslim sejati menyikapi perintah Allah swt adalah sami’na wa atho’na. Dan yakin bahwa perintah Allah swt itu baik.
إن الله مع الصابرين
“sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”.
Tak terasa adzan dzuhur berkumandang. Setelah istirahat sholat dan makan, kegiatan dilanjutkan dengan materi ketiga tentang Orangtua dalam mendidik anaknya.
Anak adalah amanah Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti. Anak juga merupakan aset dunia akhirat karena baik buruknya seorang anak akan berpengaruh di dunia dan di akhirat. Wajib bagi orangtua melakukan segala upaya untuk pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Mendidik anak adalah kewajiban orangtua yakni Ayah dan Bunda, bukan salah satunya, tapi keduanya.
“Tiada suatu pemberian yang lebih utama yang diberikan ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik. (HR. Ahmad)”.
Beliau juga berpesan kepada para orangtua bahwa “selalu ridholah kepada anak-anak kita karena ridho Allah terletak pada ridho orangtua”.
رضى الرب في رضى الوالد
Materi keempat adalah materi tentang metode TES (tilawah evaluasi sederhana). Metode ini adalah metode berinteraksi dengan Al-Quran di Insantama. Melalui pengenalan metode tersebut diharapkan orangtua dapat mendorong para ananda agar semangat tilawah dan menghafal Quran ketika di rumah dan tidak hanya para siswanya saja yang rajin membaca Al-quran namun hal tersebut juga dilakukan oleh para orangtua. Kurang lebih materi disampaikan selama 30 menit kemudian dilanjutkan dengan praktik oleh ayah dan bunda yang hadir dalam kegiatan Parentama ini.
Sebelum acara ditutup ada sesi tanyajawab berkesampatan langsung bertanya kepada pemateri. Namun sebelum bertanya, salah satu orangtua siswa memberikan testimoni kepada Insantama
“mantul (mantap betul) acara parentamanya, kalau bisa 1 tahun sekali dilaksanakan” ucap Ibu Lena Marleny orangtua ananda Celly kelas 1A.
Diakhir pertanyaan beliau juga menyampaikan “saya bangga memilih insantama buat pendidikan anak-anak, coba dari dulu ya pak Han ada insantama di Pangkalpinang”.
Kegiatan parenting adalah kegiatan yang dilaksanakan satu kali dalam enam tahun. Dari testimoni tersebut tentu dapat ditarik kesimpulan bahwa begitu penting dan sangat bermanfaat kegiatan parentama ini. Karena melalui kegiatan ini tidak hanya sekedar makna parenting itu sendiri yaitu pengasuhan anak akan tetapi parenting Insantana memiliki makna lebih dari itu. Orangtua menempa diri menjadi orangtua yang sholih dan menjadikan anak yang sholih sholihah, mengenal insantama lebih dalam, dari sisi terluar hingga ke akar-akarnya.
Semoga para orangtua dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran dari kegiatan parentama ini, menjadi keluarga Samara yang selalu dekat dengan Allah swt, menjadi sahabat Al-Quran yang kelak di akhirat dapat memberikan syafaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin.
#parentama2023
#parentinginsantama
#sekolahparajuara
#sekolahcalonpemimpin